JEMBATAN GANTUNG TERPANJANG
Selat Akashi, yang memisahkan pulau Honshu dan Shikoku, di sebelah selatan Jepang, merupakan selat tersibuk. setiap hari ratusan kapal ferry wara-wiri melayani masyarakat Jepang dari dua poulau itu.
Kedua pulau ini pusat industri negari Sakura. Di selat yang memiliki panjang 12 kilometer ini juga sering terjadi kecelakaan. Sejak dibukanya pelayaran di selat Akashi, sudah sekitar 1.000 orang tenggelam dan meninggal.
Arusnya memang dikenal deras. Di selat ini juga sering terjadi badai topan, tsunami dan angin kencang, penyebab utama tenggelamnya kapal perry.
Melihat kepadatanlalu lintas, serta sering terjadinya kecelakaan diselat Akashi, pemerintah Jepang lantas merancang jembatan untuk menghubungkan kedua pulau itu. Namun, ada kendala. Jembatan ini harus kuat menahan hembusan angina kencang dan gempa bumi yang kerap menerpa selat ini. Akhirnya, dipilihlah jembatan gantung.
Bentuk jembatan pas dengan keadaan alam selat Akashi. Lentur dan koko. Oleh pemerintah Jepang, jembatan ini di beri nama Akashi Kaikyo Bridge. Pembuatan jembatan gantung ini dimulai sekitar awal 1990-1n dan diresmikan pada 1998.
Jembatan gantung Akashi bukan sembarang jembatan, lho. Jembatan ini masuk dalam tiga rekor dunia, yaitu jembatan gantung terpanjang, tertinggi dan paling mahal pembuatannya (menghabiskan dana sekitar 4,3 trilyun dolar Amerika).
Untuk menggantung jembtan seberat 120.000 ton ini diperlukan sekitar 290 tali baja berbentuk segi enam. Setiap tali baja terdiri dari 127 kawat baja berdiametewrt 5,23 milimeter. Bila disatukan, panjang seluruh kawat baja bisqa mencapai 300.000 kilometer. Cukup untuk mengelilingi dunia 7,5 kali.
Jembatan ditoipang dua menara setinggi 283 meter. Saking tingginya menara ini juga masuk rekor tertinggi di dunia. Menara kembar yang merupakan pijakan tali baja ini ditanam 60 meter kedalam laut.
Awalnya, para perancang jembatan sempat bingung membuta fopndasi menara ini. Aruas yang deras dan tiupanangin yang kencang jadi alasannya. Namun, mereka nggak kehilangan akal. Cara mutakhir pun digunakan, yaitu dengan membuat lubang seperti bendungan untuk mengalirkan air. Setelah air kering, baru, deh, pembuatan fondasi dilakukan.
Tahapan berikutnya adalah pemasangan tiang menara. Tiang yang terbuat dari baja seberat 90.000 ton ini dipasang satu persatu. Menara ini tersusun oleh enam panel balok saja. Pernah ada kejadian menarik. Pada 17 januari 1995, saat menara baja baru berdiri setengah, tiba-tiba Jepang dilanda gempa bumi dahsyat. termasuk kawasan selat akhasi. Hebatnya, menara nggak rusak saama sekali. Tetap berdiri kokoh. hal ini membuktikan rancangan jrmbatan berfungsi sesuai keinginan. Karena, sejak awal, jembatan memang dirancang lentur. Tujuannya, ya, itu tadi, untuk menahan guncangan angina dan gempa.
Untuk menahan tali baja diujung masing-masing jembatan (di Kobe, pulau Honsho dan Awaji shiwa, pulauShiokoku)dibutuhkan empat jangkar menahansatu tali baja. Jumlah keseluruhan beton untuk membuat jangka sekitar 350.000 ton. Jangkar raksasa ini berdiameter 85 meter dan ditanam 63,6 meter ke dalam tanah.
O ya, jembatan Akashi ini berwarna hijau. Warna ini disengaja dipilih agar terlihat menarik bila dilihat dari uadara dan dari selat Akashi.
Pemilihan warna sangat selektif. Cat yang digunakan juga bukan sembarangan. Cat ini mampu bertahan bertahun-tahun dan anti karat.
Dikutip dari : Tabloid Fantasi, Maret 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar